Halaman

Jumat, 12 Agustus 2011

Menjadi survivor

Hal buruk dapat terjadi dalam hidup dan pastinya dalam cinta. Rasa sakit merupakan sebuah sinyal dan memberitahu kita kalau ada yang harus diperbaiki serta diperhatikan. Tanpa rasa sakit, bagaimana kita tahu kalau tubuh perlu perawatan? Misalnya sakit perut, rasa sakit merupakan cara tubuh memberitahu untuk menjaga makanan yang masuk serta makan dengan teratur atau ada yang salah dengan perut kita (obviously).

Sakit secara emosional juga sama, merupakan cara tubuh memberitahu kalau kita perlu pertolongan. Saat hati kita sakit, dan mempengaruhi keseluruhan hidup kita, artinya waktunya untuk mengobati rasa sakit tersebut. Rasa sakit juga menjadi panduan seperti kompas. Memberitahu bagian mana yang nggak sehat atau merasakan hal yang nggak benar. Yang penting adalah harus jeli mendengarkan “teriakan” atau peringatan yang diberikan tubuh.

Sebagai “korban”, kita sering nggak mendengarkan rasa sakit. Tapi kalau kita berperan sebagai pihak yang bertahan atau survivor, kurang lebih kita seperti membuka diri terhadap rasa sakit tersebut. Kita belajar dari rasa sakit tersebut dan berkembang, serta bertahan.

Melawan rasa sakit membuat kita nggak bisa menerimanya sebagai berkah. Memang bungkusannya nggak menyenangkan, tapi kalau kita beranikan diri untuk membuka bungkusan tersebut, kita bisa mendapatkan ketenangan, pengetahuan lebih akan diri sendiri yang bisa membuat kita lebih tenang dan percaya diri untuk menghadapi apa yang terjadi di masa depan.

Hanya dengan membuka diri pada berbagai emosi, kita bisa mengerti siapa diri kita, kenapa rasa sakit ini bisa muncul dan apa yang kita perlukan untuk membebaskan diri dari rasa sakit tersebut. Caranya dimulai dengan mengamini bahwa ada sisi positif dari setiap kejadian negatif yang terjadi pada kita.

Menjadi survivor memang nggak gampang dan memang lebih mudah untuk menjadi korban dan menangis meratapi nasib. Tapi kalau kamu pengen bangkit, mengatasi rasa sakit dan kesedihan banyak cara yang bisa kamu lakukan.

Coba pikirkan satu waktu dimana kamu merasakan sakit hati yang hebat. Bisa baru-baru saja atau kejadian yang sudah lama terjadi. Ingat-ingat reaksimu atas pengalaman tersebut, apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya dan bagaimana hal itu membuat kamu lebih kuat. Waktu itu bisa, pastinya sekarang juga bisa, kan?

Cari tempat sepi yang bisa memberikan ketenangan untukmu dan sisihkan waktu untuk perasaanmu. Bawa tisu, jurnal,playlist lagu2 ceria di ipod, secangkir teh,kopi,ice cream kesukaan spt magnum capucino,coklat cadbury bf yg nyummy :*,atw apa pun yang bisa bikin kamu lebih tenang. Tutup matamu dan “nikmati” rasa sakit yang ada. Tolak segala keinginan yang bisa mengalihkan pikiran. Terima kalau saat ini, memang waktumu untuk merasakan rasa sakit tersebut, sesakit apa pun itu.

Bagi apa yang kamu rasakan, pada sahabat, saudara, atau bahkan terapis. Sharing bisa menunjukkan kalau kamu nggak sendiri, walaupun kamu merasa sebagai orang yang paling sendiri di dunia. Berbagi juga bisa jadi salah satu cara untuk melepaskan rasa sakit yang ada.

Sisihkan waktu setiap hari untuk mengobati luka. Cari kesenangan yang bisa membuatmu kalau banyak hal baik ada di depan mata. Rutinitas juga penting. Jadi lakukan hal mudah yang sekaligus bisa mengobati dan menjadi rutinitas, seperti bersepeda berkeliling rumah/pantai,main basket, mendengarkan musik,nonton tv,memasak,beres2rumah,pergi ke gramed,baca komik miiko (seperti saya,dijamin bakal ketawa deh bacanya), mengurus tanaman atau yoga.

Faktanya, istilah waktu bisa menyembuhkan lupa itu bisa dibilang sebagai sebuah hal yang nggak nyata. Karena kalau memang bisa, nggak bakal ada yang namanya rasa sakit. Untuk lupa atau sembuh memang butuh waktu, tapi tanpa usaha kamu akan bangun pagi setiap hari merasakan sakit yang sama. Teori memang lebih mudah dibanding praktek. Tapi dengan percaya dan yakin, pasti kamu akan bisa melalui dan mengatasi segala rasa sakit yang menimpa.
udah siapkah menjadi survivor?? 
siap,harus siap,pasti siap,dan akan siap..
:)

hang on ....

selamat hari jumat smuanya.. semoga Allah selalu memeluk kita smua dalam rahmatNya..

Jumat, 05 Agustus 2011

farewell

ada pertemuan, ad juga perpisahan,seperti hari ini tepatnya(04.08.11) di kantor sedang menyelenggarakan pisah sambut kepala cabang lama dan baru,perpisahan dengan bapak hulman (kacab yg akan pindah ke jkt*pak saya ikut pak :d ) dan menyambut kedatangan bapak Erinal Fiwan (kacab baru,alumnus depok,,mentorku waktu ojt dulu di depok,ketemuujuga di bengkulu *nti tolong bantu kepindahan saya ke depok yah pak :)

I'll post you our pictures :


this is not a paparazzi shot, its just...... fitri being shy shy cat (read: malu malu kucing)


menyambut bapak dan ibu hulman :)



-say cheerssss-





-pak erinal fiwan dan pak hulman siahaan-

-vera,me,fitri,deby-

selamat jalan pak Hulman smoga semakin sukses dalam karirnya di cabang yang baru,,dan selamat datang di Kota Bengkulu u pak Erinal semoga dapat lebih baik dalam membimbing kami di Kc Bengkulu,dan tolong bantu u kepindahan saya ke depok ya pak :)

Senin, 22 Agustus 2011

papabear

Diposting oleh nuna di 12.49 0 komentar

f a c e s

Diposting oleh nuna di 12.44 0 komentar










edisi narsisme
xoxo
;)

Jumat, 12 Agustus 2011

Menjadi survivor

Diposting oleh nuna di 12.25 0 komentar
Hal buruk dapat terjadi dalam hidup dan pastinya dalam cinta. Rasa sakit merupakan sebuah sinyal dan memberitahu kita kalau ada yang harus diperbaiki serta diperhatikan. Tanpa rasa sakit, bagaimana kita tahu kalau tubuh perlu perawatan? Misalnya sakit perut, rasa sakit merupakan cara tubuh memberitahu untuk menjaga makanan yang masuk serta makan dengan teratur atau ada yang salah dengan perut kita (obviously).

Sakit secara emosional juga sama, merupakan cara tubuh memberitahu kalau kita perlu pertolongan. Saat hati kita sakit, dan mempengaruhi keseluruhan hidup kita, artinya waktunya untuk mengobati rasa sakit tersebut. Rasa sakit juga menjadi panduan seperti kompas. Memberitahu bagian mana yang nggak sehat atau merasakan hal yang nggak benar. Yang penting adalah harus jeli mendengarkan “teriakan” atau peringatan yang diberikan tubuh.

Sebagai “korban”, kita sering nggak mendengarkan rasa sakit. Tapi kalau kita berperan sebagai pihak yang bertahan atau survivor, kurang lebih kita seperti membuka diri terhadap rasa sakit tersebut. Kita belajar dari rasa sakit tersebut dan berkembang, serta bertahan.

Melawan rasa sakit membuat kita nggak bisa menerimanya sebagai berkah. Memang bungkusannya nggak menyenangkan, tapi kalau kita beranikan diri untuk membuka bungkusan tersebut, kita bisa mendapatkan ketenangan, pengetahuan lebih akan diri sendiri yang bisa membuat kita lebih tenang dan percaya diri untuk menghadapi apa yang terjadi di masa depan.

Hanya dengan membuka diri pada berbagai emosi, kita bisa mengerti siapa diri kita, kenapa rasa sakit ini bisa muncul dan apa yang kita perlukan untuk membebaskan diri dari rasa sakit tersebut. Caranya dimulai dengan mengamini bahwa ada sisi positif dari setiap kejadian negatif yang terjadi pada kita.

Menjadi survivor memang nggak gampang dan memang lebih mudah untuk menjadi korban dan menangis meratapi nasib. Tapi kalau kamu pengen bangkit, mengatasi rasa sakit dan kesedihan banyak cara yang bisa kamu lakukan.

Coba pikirkan satu waktu dimana kamu merasakan sakit hati yang hebat. Bisa baru-baru saja atau kejadian yang sudah lama terjadi. Ingat-ingat reaksimu atas pengalaman tersebut, apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya dan bagaimana hal itu membuat kamu lebih kuat. Waktu itu bisa, pastinya sekarang juga bisa, kan?

Cari tempat sepi yang bisa memberikan ketenangan untukmu dan sisihkan waktu untuk perasaanmu. Bawa tisu, jurnal,playlist lagu2 ceria di ipod, secangkir teh,kopi,ice cream kesukaan spt magnum capucino,coklat cadbury bf yg nyummy :*,atw apa pun yang bisa bikin kamu lebih tenang. Tutup matamu dan “nikmati” rasa sakit yang ada. Tolak segala keinginan yang bisa mengalihkan pikiran. Terima kalau saat ini, memang waktumu untuk merasakan rasa sakit tersebut, sesakit apa pun itu.

Bagi apa yang kamu rasakan, pada sahabat, saudara, atau bahkan terapis. Sharing bisa menunjukkan kalau kamu nggak sendiri, walaupun kamu merasa sebagai orang yang paling sendiri di dunia. Berbagi juga bisa jadi salah satu cara untuk melepaskan rasa sakit yang ada.

Sisihkan waktu setiap hari untuk mengobati luka. Cari kesenangan yang bisa membuatmu kalau banyak hal baik ada di depan mata. Rutinitas juga penting. Jadi lakukan hal mudah yang sekaligus bisa mengobati dan menjadi rutinitas, seperti bersepeda berkeliling rumah/pantai,main basket, mendengarkan musik,nonton tv,memasak,beres2rumah,pergi ke gramed,baca komik miiko (seperti saya,dijamin bakal ketawa deh bacanya), mengurus tanaman atau yoga.

Faktanya, istilah waktu bisa menyembuhkan lupa itu bisa dibilang sebagai sebuah hal yang nggak nyata. Karena kalau memang bisa, nggak bakal ada yang namanya rasa sakit. Untuk lupa atau sembuh memang butuh waktu, tapi tanpa usaha kamu akan bangun pagi setiap hari merasakan sakit yang sama. Teori memang lebih mudah dibanding praktek. Tapi dengan percaya dan yakin, pasti kamu akan bisa melalui dan mengatasi segala rasa sakit yang menimpa.
udah siapkah menjadi survivor?? 
siap,harus siap,pasti siap,dan akan siap..
:)

hang on ....

selamat hari jumat smuanya.. semoga Allah selalu memeluk kita smua dalam rahmatNya..

Jumat, 05 Agustus 2011

farewell

Diposting oleh nuna di 12.50 0 komentar
ada pertemuan, ad juga perpisahan,seperti hari ini tepatnya(04.08.11) di kantor sedang menyelenggarakan pisah sambut kepala cabang lama dan baru,perpisahan dengan bapak hulman (kacab yg akan pindah ke jkt*pak saya ikut pak :d ) dan menyambut kedatangan bapak Erinal Fiwan (kacab baru,alumnus depok,,mentorku waktu ojt dulu di depok,ketemuujuga di bengkulu *nti tolong bantu kepindahan saya ke depok yah pak :)

I'll post you our pictures :


this is not a paparazzi shot, its just...... fitri being shy shy cat (read: malu malu kucing)


menyambut bapak dan ibu hulman :)



-say cheerssss-





-pak erinal fiwan dan pak hulman siahaan-

-vera,me,fitri,deby-

selamat jalan pak Hulman smoga semakin sukses dalam karirnya di cabang yang baru,,dan selamat datang di Kota Bengkulu u pak Erinal semoga dapat lebih baik dalam membimbing kami di Kc Bengkulu,dan tolong bantu u kepindahan saya ke depok ya pak :)

Our Journey Begins....

Daisypath Anniversary tickers